Kebebasan Beragama Dalam Perspektif Sayyid Quthb (Studi Qs. Al Baqarah: 256)

Ni'mah, Ulfatun (2022) Kebebasan Beragama Dalam Perspektif Sayyid Quthb (Studi Qs. Al Baqarah: 256). Undergraduate thesis, UIN KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER.

[img] Text
SKRIPSI ULFATUN NI`MAH IAT1 DONE.pdf

Download (734kB)

Abstract

Ulfatun Ni`mah, 2021: Kebebasan Beragama dalam Perspektif Sayyid Quthb (Studi QS. Al Baqarah:256)
Kata kunci: Sayyid Quthb, Kebebasan Beragama Tafsir Fii Zhilaalil Qur`an
Islam sebagai agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat Indonesia, seharusnya mampu berperan sebagai pemersatu dalam membangun perdamaian dan kerja sama antar sesama manusia. Namun pada kenyataannya dalam hal hubungannya antar agama, beberapa oknum Islam justru memperlihatkan sikap Intoleran terhadap pemeluk agama lain. Hal tersebut memunculkan anggapan bahwa kekerasan atau konflik agama yang terjadi merupakan ajaran Islam yang Intoleran. Anggapan tersebut muncul Karena masih terdapat sebagian orang Islam yang hanya memahami al Qur`an dengan melihat isi teks tanpa menelusuri sejauh mana pesan teks tersebut yang dimaksud.
Oleh karena itu untuk mengetahui pemahaman Kebebasan Beragama dalam Perspektif Sayyid Quthb, fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana Sayyid Quthb memaknai kebebasan beragama dalam penafsiran Qs. Al Baqarah: 256? (2) Bagaimana metode yang digunakan oleh Sayyid Quthb dalam memahami penafsiran kebebasan beragama?. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan makna kebebasan beragama dalam penafsiran Qs. Al Baqarah: 256. (2) untuk mendeskripsikan metode yang digunakan oleh Sayyid Quthb dalam memahami penafsiran kebebasan beragama.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis penelitian library research (kepustakaan) dengan menggunakan metode deskriptif-analitis yakni mendeskripsikan penafsiran Sayyid Quthb terhadap QS. Al Baqarah ayat 256, baik dalam kitab beliau maupun dari berbagai literature lisan dan tulisan.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) konsep kebebasan beragama yang dikemukakan oleh Sayyid Quthb dalam Tafsir Fii Zhilaalil Qur`an beliau memiliki pandangan tersendiri mengenai kebebasan beragama. Meskipun dalam hal pluralisme, Sayyid Quthb tidak seperti yang banyak ditudingkan orang bahwa ia fundamentalis. Namun, di dalam Tafsir Fii Zhilaail Qur`an beliau setuju dengan kebebasan beragama atas dasar prinsip bahwa batasan toleransi antar umat beragama adalah mengenai akidah yang tidak bisa dipaksakan dengan apapun. (2) Akidah adalah masalah kerelaan hati setelah mendapat keterangan dan penjelasan, bukan pemaksaan dan tekanan. Setiap individu harus memiliki prinsip dan pendirian yang tegas. Jika direlevansikan dengan keberagaman di Indonesia maka toleransi beragama yang berlaku di Indonesia terbatas pada aspek muamalah bukan masalah akidah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Skripsi Ulfatun Ni'mah
Date Deposited: 01 Jul 2022 07:08
Last Modified: 01 Jul 2022 07:08
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/8305

Actions (login required)

View Item View Item