Setyowati, Vina Meli (2022) Keluarga berencana perspektif Quraish Shihab. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
Vina Meli Setyowati_U20181002.pdf Download (1MB) |
Abstract
Sejak adanya pandemi covid-19 di tahun 2020, menjadi awal mula terjadinya berbagai krisis di segala aspek kehidupan masyarakat. Yakni berdampak pada stabilitas ekonomi, kesehatan, bahkan pendidikan. Salah satu problem yang terjadi di masa pandemi ini semakin meningkatnya kehamilan tidak diinginkan. Oleh sebab itu, penulis mencoba menelaah informasi dari alquran dan pendapat mufassir terkait Keluarga Berencana. Ayat-ayat yang dianggap relevan dalam pembahasan ini ialah Q.S. an-Nisa’: 9, Q.S. al-Baqarah: 233, Q.S. al-Ahqaf: 15, dan Q.S. Luqman: 14.
Fokus penelitian dalam skripsi ini ialah sebagai berikut: (1) Bagaimana perspektif Quraish Shihab terkait ayat-ayat tentang Keluarga Berencana? (2) Bagaimana analisis dan relevansi penafsiran Quraish Shihab dengan ilmu kesehatan?.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini ialah sebagai berikut: menggunakan analisis tafsir maudhu’i (tematik), dan termasuk jenis penelitian kualitatif yang menggunakan data-data kepustakaan (library research).
Hasil dari skripsi ini ialah: (1) Quraish Shihab menafsirkan Q.S. an-Nisa’: 9 bahwa orang tua hendak memperhatikan nasib keturunannya ketika menjadi yatim yang dikhawatirkan berada dalam keadaan lemah, karena masih kecil atau tidak memiliki harta. Kemudian tafsiran al-Baqarah: 233 bahwa sejak masa kelahiran hingga waktu dua tahun (24 bulan) merupakan batas maksimal dari kesempurnaan penyusuan. Dalam menafsirkan Q.S. al-Ahqaf: 15 bahwa masa mengandung dan menyapih yaitu 30 bulan, dilihat dari usia kandungan ibu. Penafsiran Q.S. Luqman: 14 bahwa ketika seorang ibu mengandung berada dalam kondisi yang sangat lemah. Ayat ini juga mengisyaratkan masa penyusuan itu merupakan waktu bagi seorang ibu dan anak untuk memelihara kesehatannya (2) Analisis dari beberapa ayat dan penafsiran Quraish Shihab di atas, tidak disebutkan secara eksplisit mengenai keluarga berencana. Uraian terkait KB pun, sebenarnya tidak harus menggunakan ayat dalam alquran, apalagi memaksakan penafsirannya. Jika ditarik dalam konteks saat ini mengenai program keluarga berencana (KB) di masa pandemi covid-19 dengan mengaca pada beberapa ayat di atas dan berdasar atas beberapa pertimbangan, maka agama memperbolehkan menjadi akseptor KB dan penafsiran ayat-ayat di atas masih relevan dengan ilmu kesehatan jika cara mengatur kehamilan (KB) dilakukan dengan proses penyusuan (radha’ah) atau dalam istilah medisnya lactational amenorrahea method (MAL).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Keluarga; Berencana; Perspektif |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Vina Meli Setyowati |
Date Deposited: | 11 Jul 2022 07:03 |
Last Modified: | 11 Jul 2022 07:03 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/8724 |
Actions (login required)
View Item |