Rizqiyah, Rizqi (2022) Kesenian Glipang Di Kabupaten Lumajang Pada Tahun 1992-2020. Undergraduate thesis, UIN Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember.
Text
Rizqiyah_U20174019.pdf.pdf Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK
Rizqiyah. 2022: Kesenian Glipang di Kabupaten Lumajang pada tahun 1992-2020
Kesenian Glipang di Kabupaten Lumajang merupakan salah satu bentuk seni tari daerah yang hingga saat ini tetap berusaha dipertahankan oleh masyarakat yang mendukungnya, meskipun kini mulai sedikit demi sedikit ditinggalkan. Hal ini dikarenakan maraknya kesenian-kesenian baru dan modern yang lebih dianggap efektif. Oleh sebab itu Kesenian Glipang terbilang sulit untuk tetap dipertahankan. Kesenian Glipang harus menghadapi perubahan agar dapat bertahan meskipun sudah jarang diminati kalangan masyarakat Kabupaten Lumajang. Kondisi ini tentunya menjadi keprihatinan bersama dan bisa mengancam keberadaan Kesenian Glipang keambang kepunahan. Pada tahun 1992 Kesenian Glipang mengalami berbagai problem mulai dari rusaknya alat dan kostum yang dipakai serta biaya perbaikan yang mahal sehingga mengakibatkan vakumnya Kesenian Glipang. Hal tersebut membuat peneliti mengkaji kembali eksistensi Kesenian Glipang mulai dari tahun 1992 sampai tahun 2020, dimana pada tahun 2020 Kesenian Glipang terakhir kali di tampilkan pada acara Gatra (Graha Sastra dan Budaya) di Pring Pitu Kabupaten Lumajang. Berdasarkan latar belakang tersebut maka fokus penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimana Eksistensi Kesenian Glipang di Kabupaten Lumajang pada tahun 1992-2020?, 2) Bagaimana makna yang terkandung dalam Kesenian Glipang di Kabupaten Lumajang?
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari tahap pemilihan topik penelitian, heuristik, kritik sumber (verifikasi), interpretasi dan historiografi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis. Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksionisme simbolik.
Hasil penelitian ini menunjukkan; 1) Eksistensi Kesenian Glipang di Kabupaten Lumajang pada tahun 1992-2010 masih berada dimasa vakum kemudian pada tahun 2011 terdapat pemerhati budaya yang menjadi pelopor dalam menghidupkan kembali kesenian tersebut hingga sukses mengadakan festival glipang tembak di tahun 2012 dan festival glipang rodhat di tahun 2014. Namun cukup disayangkan Kesenian Glipang tetap tidak ada tanggapan dari masyarakat di Kabupaten Lumajang. Kesenian Glipang mampu bertahan hingga saat ini hanya karena kesenian tersebut tetap ditampilkan di acara-acara formal saja seperti hari jadi lumajang (harjalu). 2) Kesenian Glipang di Kabupaten Lumajang memiliki berbagai makna yang terkandung di dalamnya yakni sebagai media pembelajaran yang menutun masyarakat perihal keagamaan (religious) serta menggambarkan masa penjajahan dan bentuk perjuangan rakyat di masa lalu.
Kata kunci: Kesenian Glipang, Eksistensi, Makna
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 21 HISTORY AND ARCHAEOLOGY > 2102 Curatorial and Related Studies > 210202 Heritage and Cultural Conservation |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | Ms Rizqiyah Rizqi |
Date Deposited: | 13 Jul 2022 08:32 |
Last Modified: | 13 Jul 2022 08:32 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/9624 |
Actions (login required)
View Item |